Nestapa 13 Siswa SD Meninggal akibat Asrama Sekolah Terbakar
Pengguna media sosial Tiongkok melukiskan kebakaran ini sangat mengerikan dan menuntut pengusutan
JurnalGuru.Id – Setidaknya 13 siswa setingkat SD tewas dalam kebakaran di asrama sekolah di China bagian tengah.
Kebakaran terjadi sekitar pukul 11 malam, Jumat malam (19/1/2024) waktu setempat di Sekolah Yingcai, dekat kota Nanyang, provinsi Henan.
Pihak berwenang setempat mengatakan, selain korban tewas, satu orang terluka dan dirawat di rumah sakit.
Melansir Xinhua, petugas pemadam kebakaran memadamkan api pada pukul 23:38. Pihak berwenang setempat sedang menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
Al Jazeera melaporkan bahwa 13 siswa tewas merupakan siswa kelas tiga dari sebuah sekolah dasar.
Kantor berita Xinhua melaporkan pada hari Sabtu bahwa asrama ini milik Sekolah Yingcai yang berada di Desa Yanshanpu, Provinsi Henan,
Seorang guru mengatakan kepada Harian Hebei yang dikelola pemerintah bahwa mereka semua berasal dari kelas yang sama, yaitu anak-anak berusia sembilan dan 10 tahun.
Petugas pemadam kebakaran berhasil dengan cepat memadamkan api, yang dilaporkan pada pukul 11 malam. Kepala sekolah langsung ditahan dan pihak berwenang terus menyelidiki penyebabnya.
Korban yang terluka sedang dirawat di rumah sakit dan dilaporkan dalam kondisi stabil.
Radio Nasional China melaporkan bahwa beberapa jendela di gedung asrama sekolah tersebut pecah. Foto-foto yang beredar menunjukkan polisi sedang menutup area di dekatnya.
Desa Yanshanpu terletak di pinggiran Nanyang, kota berpenduduk hampir 10 juta jiwa.
Hanya sedikit informasi tentang sekolah berasrama yang tersedia untuk umum. Video media sosial yang dipublikasikan sebelumnya menunjukkan anak-anak kecil termasuk anak-anak taman kanak-kanak mengenakan baju luar berlogo sekolah serta anak-anak yang lebih tua sedang belajar kaligrafi.
Lembaga asrama swasta yang terbakar ini memiliki taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Sekolah memberikan mengizinkan siswa di asrama untuk pulang setiap 10 hari sekali, selama empat hari.
Pada hari Sabtu, pengguna media sosial Tiongkok menyatakan kemarahannya atas kebakaran tersebut. Mereka menyerukan agar setiap pelanggaran keselamatan dihukum.
“Menakutkan sekali, 13 anak dari 13 keluarga, semuanya lenyap dalam sekejap… Jika tidak ada hukuman berat, jiwa mereka tidak akan beristirahat dengan tenang,” tulis salah satu komentator di situs media sosial Weibo.
Tiongkok sering mengalami kebakaran dan kecelakaan fatal lainnya. Sebagian besar disebabkan oleh standar keselamatan yang lemah dan penegakan hukum yang tidak memadai.
Pada bulan November 2023, 26 orang tewas dan puluhan orang dilarikan ke rumah sakit setelah kebakaran di kantor perusahaan batu bara di provinsi Shanxi, Tiongkok utara.
Sebelas orang tewas pada bulan Juli setelah atap gedung olahraga sekolah runtuh di timur laut negara itu.
Pada bulan April 2023, kebakaran rumah sakit di Beijing menewaskan 29 orang dan memaksa para penyintas yang putus asa melompat keluar jendela untuk melarikan diri.
Setelah kebakaran perusahaan batubara pada bulan November 2023, Presiden Tiongkok Xi Jinping menyerukan negaranya untuk melakukan investigasi mendalam terhadap risiko tersembunyi di industri-industri utama, meningkatkan rencana darurat dan langkah-langkah pencegahan.