Dahsyat, Windiyati Nugroho Lulus Unesa di Usia 77 Tahun dengan IPK 3,98
Ia getol mendorong pembaruan kompetensi dengan penyesuaian masalah aktual
JurnalGuru.Id – Windiyati Nugroho mengaku begitu lega setelah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan dewan penguji dalam Ujian Doktor di Ruang Sidang, Departemen, Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, pada Selasa, 11 Juli 2023.
Windiyati merupakan tim perumus Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bidang kecantikan dan verifikator SPA Management Kementerian Ketenagakerjaan.
Ia mengambil disertasi berjudul “Pengembangan Paket Program E-Modul Penerapan Konsultasi dan Analisis Kulit Wajah untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Keterampilan Metakognitif bagi Peserta Didik LKP BIPI”.
Laman Unesa melaporkan bahwa Windiyati puas dengan hasil ujian desertainya, meski sempat degdegan juga.
Windiyati Nugroho menyelesaikan pendidikan doktor pada usia 77 tahun. Ia lulus dengan IPK 3,98.
Widiyanto tak menyangka menjadi wisudawan terbaik dengan nilai akademik tertinggi sekaligus wisudawan tertua.
“Saya kaget, ternyata nilai saya paling tinggi dari yang lain. Suatu kesempatan yang istimewa diberikan Tuhan kepada saya,” terang Windiyati Nugroho seperti dikutip dari laman Unesa.
Ia lahir di Solo, 27 Agustus 1946. Motivasi belajarnya tidak lain, karena ingin memperdalam ilmu.
Selain itu juga dia merasakan keresahannya atas pendidikan yang menurutnya selama ini belum maksimal.
Sebagai pegiat pendidikan luar sekolah, Windiyati Nugroho banyak mendapatkan pengalaman sisi-sisi kekurangan pendidikan. Salah satunya tentang kompetensi generasi muda yang belum sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
Memperbarui Kompetensi
Menurut Windiyanti, pada zaman yang semakin dinamis ini, pendidik harus secara sadar untuk memperbaharui kompetensinya selaras dengan tuntutan industri dan dunia kerja atau IDUKA. Berangkat dari itu, perempuan yang akrab disapa Bu Windy itu memfasilitasi pendidik lewat paket program e-modul.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar dan keterampilan metakognitif bagi peserta didik dan instruktur di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Pacific International Beauty Institute Surabaya (PIBI).
Paket program e-modul konsultasi dan analisis kulit wajah untuk profesi health and beauty consultant dikemas melalui aplikasi berbasis website (Google sites), LMS (Google classroom).
Materi pembelajaran berupa e-book, e-form LKPD, materi pembelajaran digital, kuis, serta terdapat evaluasi penilaian formatif dan sumatif. Sedangkan untuk pengumpulan tugas dapat diakses secara sinkronus dan asinkronus.
Melihat penelitian disertasi itu, Koordinator Prodi S-3 Teknologi Pendidikan sekaligus promotor, Prof Dr Mustaji MPd, mengatakan riset tersebut memiliki relevansi yang tinggi dengan perubahan zaman sekarang.
Peserta didik sekarang sudah tidak bersekat dengan ruang lagi, melainkan dapat belajar di manapun dan kapanpun lewat e-modul tersebut.
Dekan FIP yang sekaligus menjadi ketua penguji, Prof Dr Mochamad Nursalim, MSi, menyampaikan bahwa buku paket e-modul tersebut adalah produk pertama, terutama di bidang kecantikan.
“Sangat luar biasa, ini bisa dipatenkan dan didesiminasikan lebih luas,” ungkapnya.
Prosesi ujian doktoral Windyati Nugroho ini dihadiri jajaran dosen dan rekan-rekannya, termasuk pendiri media Disway, Dahlan Iskan.
Dia mengatakan, kehadirannya itu atas relasi pertemanan antarkeduanya. “Risetnya bagus dan perlu disebarluaskan. Ini penelitian yang baru. Ya, baru ada doktor di bidang kecantikan terutama di teknologi analisa untuk kecantikan,” kata Dahlan Iskan.
Sumber: Unesa