Heboh Sekolah Minta Sumbangan Murid untuk Beli Mobil Innova
Kepsek beralasan bahwa pengajuannya dari Komite Sekolah dengan persetujuan wali murid
JurnalGuru.Id – Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Ponorogo, Jawa Timur, meminta uang sumbangan dari siswa untuk membeli mobil Kijang Innova.
Sumbangan ini diungkapkan oleh sejumlah murid SMP Negeri 1 Ponorogo, Jawa Timur. Wali murid pun terkejut melihat adanya edaran daftar pembelian mobil bermerk Kijang Innova tahun 2019 senilai Rp 265 juta.
Sontak, wali murid berang dan mempertanyakan apa dasarnya kepala sekolah ganti mobil, tapi minta uang sumbangan siswa.
Kejadian ini sontak viral di media sosial dan diunggah oleh akun @infoponorogo. Ada tiga poin yang jadi sorotan terkait kasus ini.
Pertama adalah pengadaan alat musik berjumlah Rp 94.080.000.
Kemudian pengadaan peremajaan mobil sekolah (Innova 2019) berjumlah Rp 265 juta dan pengadaan komputer sebanyak 34 unit senilai Rp 195.500.000.
Total yang harus ditanggung adalah Rp 554.580.000 lalu dikurangi dengan penjualan mobil lama sebesar Rp 45.000.000.
Jadi anggaran yang ditanggung sekolah sebesar Rp 509.580.000. Angka yang kemudian dibebankan kepada 288 siswa berjumlah Rp 1.769.375.
Tribunjatim.com edisi Jumat (29/9/2023) melaporkan bahwa postingan tersebut mendapatkan respons 4.500 netizen.
Tidak hanya di instagram. Surat penarikan sumbangan tersebut juga menyebar di platform WhatsApp Group.
Surat penarikan sumbangan SMPN 1 Ponorogo yang menyebar di WhatsApp utuh tanpa potongan.
Wali murid diberikan 3 pilihan. Yang membedakan hanya pada harga mobil Inova. Pada pilihan pertama mobil Innova 2017 dengan harga Rp 225 juta.
Pilihan kedua mobil Innova 2018 seharga Rp 240 juta dan pilihan ketiga Innova 2019 dengan harga Rp 265 juta.
Pada pilihan pertama, siswa dibebani Rp 1,590.556. Pilihan kedua Rp 1.682.569 dan pilihan ketiga Rp 1.769.375.
Dalam surat yang menyebar di WhatsApp terpampang jelas tanda tangan Ketua Komite, Bendahara Komite, dan Kepala SMPN 1 Ponorogo.
“Memang benar surat itu. Dan kalau saya pribadi ada poin peremajaan mobil sebenarnya tidak terlalu urgen,” ujar salah satu wali murid SMPN 1 Ponorogo berinisial.
Dia mengatakan bahwa peremajaan mobil tidak tepat sasaran. Sedangkan poin pengadaan komputer, wali ini secara pribadi tidak terlalu mempersoalkan. Dia menilai jika membeli komputer bisa digunakan semua.
“Kalau mobil kan tidak mungkin bisa dipakai semua orang. Jadi saya merasa keberatan pada poin peremajaan mobil. Komputer okelah bisa dipakai semua murid bisa,” terangnya.
Apalagi mobil yang diminta adalah mobil merk Toyota jenis Innova. Pun dia mempertanyakan apakah benar-benar akan digunakan untuk sekolah atau lainnya.
“Kalau nanti dipakai untuk kepentingan pribadi, tidak tahu. Ada 200 murid, mobil satu apa bisa dipakai ramai-ramai? Kebijakan ini tidak populis,” tanyanya.
Dia berharap kebijakan tersebut ditinjau ulang. Karena saat kesepakatan, ratusan wali murid memang diundang. Namun tidak membuat kesepakatan dari nol.
Tribunjatim.com mencoba melakukan konfirmasi dengan pihak sekolah. Di tempat parkir SMPN 1 Ponorogo sebenarnya sudah ada dua mobil. Pertama mobil Mitsubishi Maven yang akan diremajakan. Lalu kedua mobil Isuzu Elf Long,
Kepala SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid tidak membantah terkait sumbangan. Dia beralasan pengajuan ini melalui komite dan yang memutuskan adalah komite bersama wali murid.
“Memang ada yang mobil lama (Mitsubishi Maven). Cuma sering mogok berulang kali. Pas di Sarangan itu mogok berulang kali. Makanya membeli mobil baru,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa usulan ini melalui proses panjang dan pertimbangan banyak pihak. Dia bertameng telah mendatangkan APH (aparat penegak hukum) saat musyawarah dengan orangtua wali murid:
“Beliau-beliau (APH) memberi sambutan karena jadi sukarelawan, tidak mematok. Kalau ada yang miskin, minta keringanan. Ada yang bebas,” kata Imam.
“Kami melayani anak sebaik-baiknya, biar optimal melayani anak. Dari sisi akademik, nonakademik melalui musik. Yang akademik komputer juga,” tegasnya.
Sumber: TribunJatim.Com