Kisah Guru Penggerak Indri Herdiman, Kini Matematika Menjadi Pelajaran yang Dinantikan Para Siswa
Selama mengikuti pendidikan ini terjalin kolaborasi yang sangat luar biasa dan positif baik antara sesama peserta, pengajar praktik, fasilitator,
JurnalGuru.id — Indri Herdiman, Guru Penggerak Angkatan 4 dari SMAN 1 Cisarua Kab. Bandung Barat, menyatakan bahwa Pendidikan Guru Penggerak menjadi wadah kolaborasi yang luar biasa.
“Selama mengikuti pendidikan ini terjalin kolaborasi yang sangat luar biasa dan positif baik antara sesama peserta, pengajar praktik, fasilitator, instruktur, bahkan orang-orang yang berada di sekitar kita yang ikut terlibat saat kita melakukan aksi nyata.”
“Setelah saya mengaplikasikan ilmu yang saya peroleh selama PGP, terjadi transformasi yang luar biasa bahwa minat dan bakat yang dimiliki siswa itu berbeda-beda. Kita, sebagai pendidik, harus mampu merancang pembelajaran yang dapat memperkuat minat dan bakat siswa,” kata Herdi ketika menceritakan dampak yang beliau rasakan selama mengikuti Pendidikan Guru Penggerak, seperti dikutip JurnalGuru.id dari Instagram @guru.dikdas.kemdikbud, Rabu (8/2/2023).
Herdi juga mengatakan bahwa setelah ia menerapkan ilmu yang diperoleh dari Pendidikan Guru Penggerak dalam pembelajaran di kelas, matematika menjadi pelajaran yang dinantikan oleh para siswa.
Herdi, yang merupakan Koordinator Guru Penggerak Angkatan 4 Kab. Bandung Barat, menyatakan bahwa ia bersama Guru Penggerak angkatan 4 di daerahnya telah menghasilkan buku antologi yang berisi kumpulan aksi nyata.
Selain itu, ungkap Herdi, ia juga menghasilkan aksi nyata berupa pembelajaran diferensiasi yang berhasil memperoleh peringkat terbaik dalam Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Inspiratif tahun 2022.
“Saya mencoba mengikutsertakan pembelajaran berdiferensiasi yang saya terapkan selama PGP dalam ajang nasional yaitu Apresiasi Guru dan Tenaga Kependidikan Inspiratif tahun 2022. Dalam ajang tersebut, saya memperoleh peringkat terbaik dengan mengusung Pembelajaran Berdiferensiasi yang berjudul pembelajaran RIKAT,” ujar Herdi.
Herdi menjelaskan bahwa pembelajaran RIKAT sendiri diambil dari kependekan visi sekolah SMAN 1 Cisarua Kab. Bandung Barat (Religius, Inovatif, Kreatif, Apresiatif, dan Tangguh) dan merupakan pembelajaran kolaborasi antara beberapa mata pelajaran (Matematika, Bahasa Indonesia, Seni Budaya, dan Prakarya) dengan model project-based learning yang terintegrasi nilai-nilai literasi dan adiwiyata.
Setelah lulus dari Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 4, Herdi menyatakan bahwa ia akan lebih konsisten menerapkan pembelajaran yang berpusat kepada siswa dan berkolaborasi dengan rekan-rekan di komunitas praktisi sekolah dan komunitas Guru Penggerak.
Ingin mengetahui informasi lengkap mengenai program Pendidikan Guru Penggerak? Kunjungi laman berikut:
(Sumber: Intagram @guru.dikdas.kemdikbud)