Game Online Bikin Siswa Tak Fokus Belajar, Ini Pesan PGRI Kabupaten Bekasi ke Guru dan Orang Tua
"Terkait game, harus ada filterisasi dari pihak terkait
“Jangan sampai, para orang tua acuh ketika anak sedang memainkan game di gawainya,” ujarnya.
Jurnalguru.id, Cikarang — Maraknya game online di tanah air menjadi perhatian serius pihak Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bekasi.
Sekretaris Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bekasi, Hamdani, mengatakan, game online berdampak buruk bagi para pelajar.
“Terkait game, harus ada filterisasi dari pihak terkait seperti Dinas Pendidikan untuk membuat aturan pembatasan perkembangan game. Ini menjadi tugas bersama- sama antara pemerintah daerah dan masyarakat, khususnya orang tua,” ujar Hamdani, Rabu (5/10/2022), seperti dilansir TribunBekasi.com.
Ia pun meminta semua guru turut andil mengawasi para siswa yang kedapatan bermain game online melalui gawai atau handphone di sekolah
Bahkan, kata Hamdani, peran aktif dari orang tua untuk melakukan pengawasan anak-anaknya dalam bermain game dirasakan sangat perlu sekali.
“Jangan sampai, para orang tua acuh ketika anak sedang memainkan game di gawainya,” ujarnya.
Dampak negatif imbas kecanduan main game online membuat peserta didik tidak fokus belajar.
Apalagi, perkembangan teknologi game sulit diawasi jika orang tua tidak memahami kemajuan teknologi.
Game online, sambungnya, juga berdampak buruk bagi kesehatan mental para siswa.
Ketidakstabilan emosional juga berpengaruh pada anak-anak yang hasratnya tak bisa dituangkan saat bermain game.
“Untuk mengantisipasi, regulasi dan inovasi yang harus dibentuk. Misalnya, bagi para guru yakni melakukan razia gawai sebelum belajar. Atau pada saat, anak-anak masuk sekolah. Untuk yang di rumah, orang tua membatasi anak bermain gawai. Terutama bagi anak-anak yang suka main game,” katanya. *